Mahasiswi Ekonomi Islam dalam Catatan Perjalanan 83rd TOSOK

  • By Humas FEB
  • In FEB News
  • Posted 21 Februari 2018

Nisrinah 2

Berangkat ke Korea Selatan untuk sebuah event yang cukup besar, The Tourism Science Society of Korea (TOSOK) ke 83 merupakan pengalaman berharga bagi Nisrinah Arofahtus S (mahasiswi S1 Ekonomi Islam 2014). Bertiga, bersama 2 orang adik tingkat yang memiliki konsentrasi jurusan berbeda tidak membuat mereka goyah untuk mempresentasikan gagasannya tentang Trowulan, hal ini juga dilatarbelakangi bahwa Nisrinah merupakan anak Mojokerto asli yang ingin memperkenalkan pada dunia bahwa Indonesia (terutama Trowulan) memiliki potensi yang begitu besar untuk dikembangkan. Conference dimulai hari Senin, tanggal 12 Februari 2018. Dan mereka menyewa hostel di daerah Seoul (karena harga yang jauh lebih murah), sedangkan acara conference berada di daerah Songdo-Incheon. 
Kelompok mereka melakukan presentasi di urutan nomor 3, dengan waktu presentasi sekitar 15 menit, dan alhamdulillah mereka lakukan dengan baik dan mendapat applause yang cukup keras (karena semua yang hadir merupakan S2, S3, profesor, dan researcher), namun mereka mengapresiasi ide ketiga mahasiswi Unair tersebut dan keberanian yang dimiliki. Selesai acara, mereka saling bertukar kartu nama dan berbincang-bincang tentang hal yang dipresentasikan tadi. Salah seorang panitia acara, sangat mengenali mereka bertiga dikarenakan merupakan satu-satunya muslim yang megikuti kegiatan tersebut, satu-satunya orang Indonesia. Sehingga kemanapun mereka berjalan, pandangan “penasaran” selalu melihat ke arahnya. Tapi mereka merasa bersyukur, karena sangat dihormati dan difasilitasi kebutuhannya (kecuali tempat sholat, mereka harus mencari tempat yang sepi untuk sholat). Malam hari, mereka diajak untuk melakukan citytour di daerah Incheon, sekaligus mengenalkan branding baru dari Incheon sebagai “Future of Korea”.
Hari kedua, merupakan opening ceremony dan pengumuman paper terbaik.  Dalam agenda tersebut, sekali lagi mereka merasa sangat diperhatikan karena makanan mereka haruslah vegetarian, salah seorang panitia bahkan berdiri di samping meja mereka dan memesankan kepada para pelayan untuk mengkhususkan mereka, dikarenakan Muslim. Walaupun akhirnya mereka belum bisa berhasil menjadi paper yang terpilih, perjalanan dari Korea ini banyak memberikan mereka ruang untuk menimba ilmu yang insyaAllah berkah. Karena, selain mendapat masukan terkait ide, kenalan orang-orang hebat, mereka juga menyadari bahwa mendapat nikmat Islam dan menjadi seorang Muslim merupakan hal yang patut untuk disyukuri, setiap hari, setiap waktu. Meskipun terdapat perbedaan, rasa toleransi dan apresiasi itu tetap ada, dan tanpa harus menggoyahkan Iman dan Islam mereka. 

Hits 2329